Rabu, 12 Oktober 2016

Essai Kritik Terhadap "Artikel Ekonomi 1"

   Sebenarnya disini pengiriman tenaga kerja ke luar negeri itu netral. Akan tetapi, yang menjadi permasalahannya adalah pengelolaannya. Justru kalau bisa mengirim tenaga kerja terdidik dengan banyak, tenaga kerja yang berpengalaman, yakinlah bangsa kita ini akan dipuji karena menjadi bangsa yang bisa dikatakan pintar dalam mengelola Sumber Daya Manusia (SDM).

    Tentunya kita semua sudah mengetahui bahwa sudah tidak terhitung lagi penderitaan warga negara Indonesia di luar negeri yang mengadu nasib sebagai tenaga kerja. Kasus yang munculpun dalam berbagai bentuk, misalnya TKI yang dilecehkan, dibunuh, pelecehan seksual, gaji tidak dibayar, pekerjaannya tidak sesuai perjanjian kerja, sakit akibat kerja, serta komunikasi yang lancar.

    Maka dari situlah, saya ingin menyampaikan argumen saya lewat essai kritik ini. Argumen itu pun diantaranya kurangnya penyempurnaan kebijakan penempatan dan perlindungan TKI seperti penanganan TKI yang bermasalah, fasilitas operasional bagi TKI, dan juga kurangnya perlindungan hukum bagi TKI di luar negeri. Selain itu juga adanya kekurangan kuantitas dan kualitas atase ketenagakerjaan  di negara - negara yang menjadi penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Artikel Ekonomi 2

     Perekonomian Indonesia

              Saat ini Ekonomi Indonesia bersikap penuh optimis bagi pertumbuhan ekonomi yang meningkat. Dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional semakin mengalami peningkatan maka kita dapat melihat perkembangan dan kemajuan terhadap negara lain. Pendapatan nasional per tahun di Indonesia akan mampu memberikan kemajuan.
       Untuk tingkat ekonomi makro akan sangat berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi. Salah satu pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dan ditunjukkan dengan permintaan domestik yang masih menjadi penopang utama untuk kinerja perekonomian. Tak ketinggalan juga bagi dunia ekspor dan impor, serta investasi.
          Di lihat pada kurangnya perekonomian makro di aspek perbankan ini dapat pula kita rasakan adanya pertumbuhan Ekonomi Indonesia yang semakin meningkat. Bank Indonesia dapat memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi untuk sepanjang triwulan  tahun 2011 masih akan bertumbuh  tinggi, yaitu mencapai di kisaran 6,4 persen. Jadi, sepanjang tahun ini juga, perekonomian Indonesia diramalkan akan tumbuh di kisaran 6 persen sampai 6,5 persen.

Artikel Ekonomi 1


Peran Pemerintah Dalam Pengelolaan TKI
        Sebagai bentuk tanggung jawab atau beban moril terhadap warga negaranya, maka pemerintah mesti memperhatikan TKI atau TKW yang sedang bekerja di luar negeri. Di samping itu, peran pemerintah juga ditekan pada aspek pembinaan, perlindungan dan memberikan kemudahan-kemudahan kepada tenaga kerja tersebut dan perusahaan yang bergerak di jasa penempatan TKI. Program penempatan tenaga kerja ke luar negeri memberi manfaat dalam mengatasi pengangguran, meningkatkan keterampilan dan kesejahteraan diri serta keluarga TKI, dan peningkatan penerimaan devisa. Meskipun demikian, angka kriminalitas yang dialami oleh TKI atau TKW masih tergolong tinggi. Hal ini tentu menandakan bahwa masih lemahnya perlindungan dari negara terhadap mereka. Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah mendesak Presiden Joko Widodo untuk lebih aktif berdiplomasi dalam upaya membebaskan ratusan warga Indonesia yang terancam hukuman mati di luar negeri. “Presiden yang mesti tampil dan menyelamatkan mereka,” kata Anis saat dihubungi Tempo, Jumat, 17 April 2015.
       Data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) tahun 2014 menunjukkan sekitar 5-15 % dari 200-400 ribu orang TKI yang pulang ke Indonesia setiap tahunnya adalah TKI yang bermasalah. Masalah-masalah tersebut diantaranya berkaitan dengan legalitas keberangkatan, menjadi korban tindak kekerasan/konflik dengan majikan berupa kekerasan fisik, penganiayaan seksual, masalah tidak digaji, dan sebagainya. Data TKI yang dipulangkan selama tahun 2014 dari Arab Saudi sebanyak 20.379 orang, sedangkan dari Malaysia sebanyak 26.428 orang.
       Penanganan TKI Bermasalah mencakup aspek psikososial dan pemberdayaan sosial. Penanganan psikososial diarahkan untuk memulihkan kondisi psikis dan hubungan sosial. Kondisi mental yang tidak sehat tentu akan mempengaruhi hubungan sosialnya dengan orang lain. Pada sisi lain, para TKI atau pekerja migran bermasalah merupakan tenaga kerja produktif yang memiliki persoalan dengan sumber penghidupan, sehingga perlu upaya pemberdayaan sosial agar mereka dapat meningkatkan produktivitasnya untuk mendapatkan sumber penghidupan berkelanjutan.